Terima Kasih Abi, Umi, Kau Pilihkan Jalan Terbaik Sehingga Aku Syahid di Hadapan Allah

Februari 01, 2019

Gontor itu berhasil mengikat hati semua yang berhubungan dengannya. Antara suasana pondok, Para Kiai, Assatidz dan Santri dengan Para Wali santri yang jauh tersebar. Gembira terjadi di pondok maka menjalar juga ke hati-hati para wali santri. Kesedihan di pondok maka bisa memaksa kami, walisantri, meneteskan air mata, walau kesedihan atau musibah itu terjadi bukan pada anak sendiri. Karena Gontor memperkeluargakan. Para Kiai dan Assatidz adalah Kiai dan Ustadz bagi Walisantri, Santri2 Pondok adalah anak-anak seperti anak sendiri bagi walisantri.


Pagi itu, ... di hari mulia, Jumat, kami walisantri kembali meneteskan air mata, serasa bergetar seluruh tubuh mendengar kabar ini. Memandang wajah teduh itu dengan senyuman ikhlasnya... Ya Allah 😭😭😭  innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun 😭😭. Satu lagi pemuda surga telah menempati kaplingnya, bersama ribuan para mujahid yang berpredikat syahid di sisi Yang Maha Agung.

Hari Mulia itu kesedihan terasa begitu dalam diseluruh grup walisantri. Ribuan emoticon air mata menjadi hiasan komentar hari itu.


Tapi sesungguhnya, dibalik kesedihan itu, ada setitik kebahagiaan, yang sementara masih tersembunyi. Yang diharapkan nantinya akan kembali menyeruak menjadi semangat bagi orangtua Ananda almarhum, dan juga semua walisantri, bahwa sesungguhnya anak-anak kita disana adalah memang benar-benar mujahid dalam arti sesungguhnya. Sehingga akhir mereka di dunia adalah suatu akhir yang sempurna penuh kebaikan, sehingga predikat husnul khatimah layak disandangnya.


قال الحافظ ابن عبد البر رحمه الله:

‏ “من مات طالباً للعلم

فهو من علامات حسن الخاتمة”.

‏لأنه مات على طاعة عظيمة


Al-Hafizh Ibnu ‘Abdil Barr berkata: Siapa yang mati dalam keadaan menuntut ilmu, maka ia berada
dalam tanda husnul khatimah (mati yang baik) karena ia telah mati dalam ketaatan yang sangat besar.

(Diambil dari status telegram Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid: @almunajjid)

Tidak ada kerugian dengan begitu banyaknya biaya, tidak ada sia-sia dengan waktu yang tersita, tidak percuma dengan tenaga yang terkerah karena sesungguhnya Abi, Umi, Ayah, Bunda, Bapak, Ibu, Mama, Papa telah menjadi syariat anak-anak kita meniti jalan yang suatu saat akan kita dapatkan ucapan dari anak kita:

 "Umi, Abi terima kasih telah menuntun kami meniti jalan yang akan membawa kami kepada kemulian, di jalanNya."

Selamat jalan Ananda, semoga Allah mempertemukan kita kembali di SurgaNya. Aamiin

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.