![]() |
Profesor Robert Cale (Foto: Istimewa) |
Salah satu mahasiswi yang ikut dalam program ini, Kara Simmons (22) mengaku senang bisa mengenal lebih jauh tentang agama Islam melalui Gontor.
"Disini menarik bagaimana mereka mengatur bisnis dan pendidikan sekaligus penerapannya kepada para siswa," tutur Kara saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (22/5/2018).
Meski sempat kesulitan saat mengikuti tarian tersebut, namun Kara senang bisa sedikit mengetahui kebudayaan negara lain, terutama Indonesia. Apalagi ia hanya menghabiskan waktu selama 3 hari 2 malam di kampus yang terletak di Jalan Raya Siman ini.
"Tariannya sangat cepat dan saya kagum para siswa bisa menarikannya dengan baik," terang Kara.
"Kalau di Jombang itu pesantren tradisional, kalau di Gontor pesantren modern. Disini pun banyak fakultas yang bisa diajarkan ke mahasiswa," ujarnya.
Brittin yang sama sekali tidak mengenal Islam pun akhirnya terbukakan wawasannya terhadap agama ini sejak mengunjungi sejumlah pondok pesantren. "Kami pun senang bisa mengenal Gontor lebih jauh. Suasananya nyaman dan tempatnya asri," imbuhnya.
"Ini kali kedua saya datang, kerjasama dengan ulama untuk memperkenalkan Islam," tukasnya.
"Menurut saya baju ini nyaman bahkan lebih enak ketimbang pakai celana," tegas Robert.
Perwakilan dari Universitas Darussalam Gontor, Khoirul Umam mengatakan pihaknya memang sering mendapatkan kunjungan dari luar. "Kami senang bisa berinteraksi langsung dengan mereka, bahkan juga diskusi tentang ekonomi Islam dan asuransi Islam," pungkasnya.
(lll/lll)
Sumber
Posting Komentar