7 Bule AS 'Nyantri' di Gontor: Lebih Nyaman Sarungan

Desember 27, 2018
Profesor Robert Cale (Foto: Istimewa)
Profesor Robert Cale (Foto: Istimewa)
Ponorogo - Syahdunya suasana bulan suci Ramadan ternyata mendorong tujuh orang bule asal Amerika untuk mengenal Islam lebih dalam di Pondok Modern Darussalam Gontor.

Salah satu mahasiswi yang ikut dalam program ini, Kara Simmons (22) mengaku senang bisa mengenal lebih jauh tentang agama Islam melalui Gontor.

"Disini menarik bagaimana mereka mengatur bisnis dan pendidikan sekaligus penerapannya kepada para siswa," tutur Kara saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (22/5/2018).


Tak hanya itu, para bule ini juga diajak berkenalan dengan tarian Islam asal Aceh, tari saman serta menulis kaligrafi.

Meski sempat kesulitan saat mengikuti tarian tersebut, namun Kara senang bisa sedikit mengetahui kebudayaan negara lain, terutama Indonesia. Apalagi ia hanya menghabiskan waktu selama 3 hari 2 malam di kampus yang terletak di Jalan Raya Siman ini.

"Tariannya sangat cepat dan saya kagum para siswa bisa menarikannya dengan baik," terang Kara.


Peserta lain bernama Brittin Ward (22) menambahkan, sebelum datang ke Gontor, rombongan ini juga mengunjungi sebuah pondok pesantren yang ada di Jombang.

"Kalau di Jombang itu pesantren tradisional, kalau di Gontor pesantren modern. Disini pun banyak fakultas yang bisa diajarkan ke mahasiswa," ujarnya.

Brittin yang sama sekali tidak mengenal Islam pun akhirnya terbukakan wawasannya terhadap agama ini sejak mengunjungi sejumlah pondok pesantren. "Kami pun senang bisa mengenal Gontor lebih jauh. Suasananya nyaman dan tempatnya asri," imbuhnya.

Sementara itu, Profesor Robert Cale dari The King's College, New York yang mengajak keenam mahasiswanya untuk belajar agama Islam secara lebih jauh mengaku ini adalah kedatangannya yang kedua kali. Kali ini ia membawa tiga mahasiswa laki-laki dan tiga mahasiswa perempuan

"Ini kali kedua saya datang, kerjasama dengan ulama untuk memperkenalkan Islam," tukasnya.

Menariknya, selain belajar Islam para bule ini juga diajari mengenakan pakaian muslim seperti sarung dan baju koko.

"Menurut saya baju ini nyaman bahkan lebih enak ketimbang pakai celana," tegas Robert.

Perwakilan dari Universitas Darussalam Gontor, Khoirul Umam mengatakan pihaknya memang sering mendapatkan kunjungan dari luar. "Kami senang bisa berinteraksi langsung dengan mereka, bahkan juga diskusi tentang ekonomi Islam dan asuransi Islam," pungkasnya.
(lll/lll)

Sumber
Label:

Posting Komentar

[blogger]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.