Keluarga Pondok di Luar Negeri
Dalam usianya yang lebih 90 tahun, sangat wajar jika Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) telah menghasilkan ribuan alumni, yang bukan hanya tersebar dan berjuang di dalam negeri, melainkan juga melanglang buana ke seluruh penjuru dunia. Aktivitas mereka bukan hanya menuntut ilmu, melainkan juga berdagang, bekerja pada suatu instansi, menjadi duta besar, konsul jendral, dan tentu saja juga ada yang menjadi guru, dosen, serta da‘i. Berikut informasi Keluarga PMDG di luar negeri yang beberapa waktu lalu menyampaikan informasinya kepada Redaksi Wardun, melalui jaringan e-mail, gontorians@yahoogroups.com.
Mesir
Di antara seluruh negara di dunia, agaknya Mesir adalah negara yang paling banyak terdapat alumni Gontor. Menurut informasi IKPM Cabang Cairo, terdapat sekitar 250 orang alumni Gontor di kota tersebut. Sebagian besar di antara mereka tengah menuntut ilmu di sejumlah perguruan tinggi, baik pada jenjang S1, S2, maupun S3, dan sebagian lainnya bekerja, terutama sebagai lokal staf di Kedutaan Besar RI di Cairo. Di antara yang dapat disebut adalah Saudara Nurkholis Mukti (1976, Kediri) dan Muhlason Jalaluddin (1987, Jombang), yang tengah bekerja di KBRI sambil melanjutkan studinya. Semoga berhasil dan segera kembali ke tanah air. Untuk berhubungan dengan keluarga Gontor di Cairo dapat mengirim e-mail ke alamat son7566@yahoo.com, dengan Saudara Muhlason Jalaluddin.
Saudi arabia
Keluarga PMDG di negara ini termasuk paling banyak setelah Mesir dan Malaysia. Setidaknya, terdapat tiga kepengurusan IKPM di Saudi Arabia, yakni Riyadh, Medinah, dan Jeddah. Dari ketiganya, Riyadh saat ini menempati urutan pertama dengan alumni sebanyak 22 orang. Yang patut disyukuri, Duta Besar Republik Indonesia, beserta sekretarisnya untuk negara ini adalah alumnus Gontor, yaitu Bapak Maftuh Basuni. Demikian pula Kepala Konsulat Jenderal RI di Jeddah, beserta skretarisnya, adalah juga alumnus PM Gontor, yaitu Bapak Tajuddin Noor. Tak heran jika anak buahnya banyak yang alumni Gontor. Berikut nama dan angkatan kelulusan alumni Gontor di Riyadh, Madinah, dan Jeddah:
Riyadh
Di ibu kota Saudi Arabia ini tercatat sebanyak 22 orang alumni Gontor. Semuanya bekerja, dan sebagian besar bekerja di KBRI Riyadh, sedangkan lainnya bekerja pada sejumlah instansi perdagangan milik swasta. Berikut nama-nama mereka:
Maftuh Basuni (1960-an, Dubes) Asrori Afief (1969, Sekret. Dubes), M.A. Ritho Lidinillah (1975), Unsil Habieb Mansur (1980), Amanullah Halim (1989), Mahfudz A Makam (1993), Sugian Noor (1977), Juhadi Arrosyid (1996), Muh. Yusri Tamimi (1997), Muhammad Tukul (1981), Tata Suparta Yunani (1992), Jufriyanto (1981), Khoiruddin Hady (1988), A. Muhaimin (1989), Aries Abdullah (2000), Didi Mulyadi (1995), Raja Slamet (1993), Lutfi Tamimi (1981), Syihabuddin Muhammad (1986), Fauzi (1981), Nu‘aim Yazid (1990), Mastur (1990). Semoga kiprahnya memberi manfaat bagi ummat, dan PMDG, khususnya. Untuk berkomunikasi dengan IKPM Cabang Riyadh dapat mengontak al-akh Unsil Habieb Mansur, unsilhabieb@hotmail.com
Madinah
Terdapat delapan orang alumni Gontor yang tengah belajar di Jami‘ah Islamiyah Madinah. Yaitu, Ahmad Zainuddin (1997), Abdul Hayat Hanan (1996), Didi Darul Fidli (1999), Sofyan Sofi (1995), Abdullah Zaen (1998), Anas Burhanuddin (1998), Ahmad Daniel (1999), Ahmad Arifin (2001). Semoga Allah melancarkan studinya.
Jeddah
Tajuddien Noor, Sulton Salim (Islamic Development Bank, Jeddah), Yusuf Baweil (Toko Matahari, Jeddah), Damanhuri Mas’udi (KJRI Jeddah), Noor Habib (KJRI Jeddah), Burhanuddin Jakfar (KJRI Jeddah), Zainuri Harun Ibrahim (KJRI Jeddah), Mahdi Guna Mahyuddin (KJRI Jeddah), Matori Abdussyahid (KJRI Jeddah). Alamat e-mail IKPM Cabang Jeddah dapat ditujukan kepada al-akh Zainuri Harun Ibrahim abuzaki58@hotmail.com, Sekretaris Konjen. Semoga keberadaan mereka membawa manfaat bagi pondok, khususnya, dan ummat Islam, pada umumnya.
Pakistan
Saat ini, alumni Gontor di Pakistan berjumlah sekitar 40 orang —35 orang di Islamabad dan 5 orang di Lahore dan Karachi. Jumlah ini hampir setengah dari seluruh jumlah mahasiswa Indonesia di sana. Sebagian besar mereka adalah mahasiswa International Islamic University, dan dua orang bekerja sebagai lokal staf di KBRI Pakistan. Sementara, mereka yang di Karachi, belajar di Abu Bakar University, dan ada juga yang mengikuti program Jamaah Tabligh.
Selain kegiatan pokok yang menunjang kegiatan belajar, seperti diskusi dalam bahasa Arab atau Inggris dan membaca koran Arab serta bedah buku, para anggota IKPM juga aktif dalam kegiatan masyarakat Indonesia KBRI.
Baru-baru ini, 11 orang alumni ISID dan 5 orang alumni KMI juga berangkat ke negara ini untuk melanjutkan studi. Semoga mereka berhasil dalam perjuangannya, serta kembali ke pondok dan masyarakat untuk mengamalkan ilmunya. Amien. Untuk menghubungi IKPM Pakistan dapat ditujukan kepada al-Akh Muhajirin, jeereen@yahoo.com
India
Dua orang alumni ISID dan seorang alumni KMI tahun ini diterima studi di India. Yaitu, Imam Warmansyah (S2 Jurusan Bahasa Arab, Delhi University), Khuwailid (S2 Fakultas Teologi, Aligarh Muslim University), dan Romi Adetio (S1, Aligarh Muslim University). Sedangkan yang telah lebih dahulu berada di sana adalah saudara Sanuddin Ranam (Banten). Semoga di tahun-tahun mendatang selalu ada yang mengikuti jejak mereka.
Malaysia
Setelah Cairo, Mesir, Malaysia adalah negara yang paling banyak ditinggali alumni Gontor, baik yang asli Malaysia maupun yang asli Indonesia. Menurut catatan IKPM Cabang Malaysia, sebenarnya terdapat lebih dari 50 orang alumni Gontor yang berdiam di Malaysia —sebagian besar mahasiswa. Salah seorang di antaranya, Ust. Mohd. Masruh Ahmad, M.A. M.B.A. adalah anggota Badan Wakaf PMDG.
Yang patut disyukuri, dua orang alumni Gontor telah berhasil meraih gelar doktor, yaitu Dr. Usman Syihab, M.A. (1986, Lamongan), yang telah memperoleh gelar doktor dalam bidang Filsafat Islam di Universiti Malaya, dan Dr. Bambang Suryadi, M.Ed., (1988, Sragen), yang memperoleh gelar doktor dalam bidang Psikologi Pendidikan, juga dari Universiti Malaya. Sementara, salah seorang kader pondok, H. Hamid, Fahmy Zarkasyi, M.A. M.Phil., juga tengah menyelesaikan disertasinya di ISTAC. Semoga selesai dalam setahun ini.
Di negara bagian lain, Serawak, ada alumni yang cukup sering mengkhabarkan keberadaan dan aktivitasnya, yaitu Al-Akh Rahmat Abu Seman (1984, Bintulu, Serawak), alamat e-mail <rahmat_abuseman@petronas.com.my>, sekaligus sebagai moderator milist gontorians@yahoogroups.com.
Singapura
Singapura adalah salah satu negara di ASEAN yang umat Islamnya memiliki hubungan istimewa dengan PMDG. Hal itu berawal dari kiprah alumni Gontor di sana, yakni Saudara Abdul Manaf, pengurus Fellowship Singapore Moslem Student Association (FMSA), organisasi pelajar muslim Singapura, yang dalam beberapa tahun ini mengirim kadernya untuk belajar di Gontor, dan Saudara Abdussalam, yang menjadi Pengurus Muhammadiyah Singapura. Saat ini, lebih dari 10 orang siswa asal Singapura belajar di PMDG. Selain mengirimkan kadernya, dalam beberapa tahun terakhir ini, FMSA juga melakukan kerjasama dengan Gontor dalam pengiriman hewan Qurban.
Brunei darussalam
Sebagaimana Malaysia, di negara Brunei Darussalam juga banyak terdapat alumni Gontor. Bahkan, baru tahun 2001 lalu IKPM Cabang Brunei Darussalam diresmikan oleh Drs. H. Amal Fathullah, M.A. Berbagai profesi pun mereka emban. Berikut nama-nama alumni Gontor, anggota IKPM di Brunei Darussalam:
Prof. Dr. H. Iik Arifin Mansur Noor (1967, Guru), Edy Yusuf Taruna Jaya, (1975, Guru), H. Mar’ie Aly, Lc. (1989, Guru), Siswanto Suparno, (1986, Pengusaha), Mhd. Fauzi Nasution (1990, Dosen), Abdullah Yusuf Jakarta, (1991, Pengusaha), Rudy Effendy, (1992, Travel Biro), Rustam Efendi Harahap (1992, Guru), Harlan Hidayat Roha, (1993, Guru), dan Faqih Jalaluddin (1997, Guru). Alamat e-mail IKPM Brunei adalah nasution67@yahoo.com, atas nama Mohd. Fauzi Nasution.
Alumni Gontor di Beberapa Negara
Sebenarnya banyak alumni Gontor di beberapa negara. Namun sangat sedikit di antara mereka yang selalu mengabarkan keberadaannya. Kemungkinan besar mereka tidak sendiri. Berikut ini nama-nama alumni Gontor beserta nama negara dan alamat e-mail-nya: Zulkayan M. Yunus (1980, Jakarta) Firdauz Mukhtar (1990, Jakarta, firdaus@indonesianembassy.ae) di KBRI Uni Emirat Arab; Abdul Ghafur Surdani (1993, Jakarta), Mahasiswa The Faculty of Islamic Call Tripoli Libya, dan Muhammad Sahrul Murojab (1999), pegawai KBRI Tripoli, Libya, libya_ku@yahoo.com; Azhar Rifa‘ie (1989), KBRI Adis Abeba, Ethiopia; Lathoif Ghozali (1993, Lamongan) di Sudan; Arfan Marwazi Ismail Hasibuan (1991, Tapanuli, jimmyboy32@hotmail.com) di Phuket Thailand; Ahmad Furqan Noor (Kalimantan) <ronny68dk@yahoo.com> di Denmark; Adi Sumandi (1988, Kuningan, noradism@yahoogroups.com), wiraswastawan dan belajar, dan Munawarliza Zain (1992, Aceh, warzain@netzero.net), yang bekerja sebagai Sekretaris Jenderal Aceh Center di Amerika Serikat; Abdul Qadir Salam (1990, Jepara), <RYDABD001@mail.uct.ac.za>, di Afrika Selatan.
Saat ini para alumni Gontor di seluruh dunia selalu mengadakan silaturrahim melalui internet. Di antara alamat e-mail yang cukup ramai dikunjungi para alumni adalah gontorians@yahoogroups.com. Melalui e-mail tersebut dapat diperoleh sejumlah informasi tentang alumni maupun negara tempat mereka tinggal saat ini. Bagi pembaca Wardun yang ingin bersilaturrahim dengan para alumni, dapat mengirimkan e-mail ke alamat tersebut.
Itulah sebagian alumni Gontor di luar negeri yang dapat dijangkau beritanya oleh redaktur Wardun tahun ini. Tentunya masih banyak yang belum termuat dalam majalah ini. Semoga di tahun mendatang dapat memuat lebih komplit lagi.Sumber http://wardun.tripod.com/luar.htm
Posting Komentar